Dalam memahami dan mempelajari protokol TCP/IP SANGAT dianjurkan untuk mengenal bilangan biner (binary numbers) dan bilangan heksadesimal. Terms : 1 byte = 8 bits, Istilah byte biasanya disebut juga oktet (octet)
Agar paket data yang dikirim mengetahui data harus dikirim dari dan ke mana, setiap device dalam network TCP/IP mempunyai apa yang disebut sebagai alamat IP (IP address), IP address digunakan sesuai dengan alokasi IP yang diberikan kepada suatu network. Cara pengalamatan IP ini menggunakan ketentuan kelas yang ditetapkan IANA (Internet Address Network Authority). 2 Address dalam IP yaitu Network (Net id) dan Host (Host id)
Class A : - Dimulai dari alamat IP 0 s/d 127
- Jumlah network 127
- Jumlah nodes 16.777.214
- Bit pertama 0 (nol)
- # bit netid 8 bit
0
7 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Network Address
Host Address
Host Address
Host Address
Class B : - Dimulai dari alamat IP 128 s/d 191
- Jumlah network 16.383
- Jumlah nodes 65.534
- Bit pertama 1 0 (satu-nol)
- # bit netid 16 bit
10
6 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Network Address
Net Address
Host Address
Host Address
Class C : - Dimulai dari alamat IP 192 s/d 223
- Jumlah network 2.097.151
- Jumlah nodes 254
- Bit pertama 1 1 (satu-satu)
- # bit netid : 24 bit
Contoh alamat : 192.244.179.10 (desimal) = dotted decimal
1 1
6 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Network Address
Net Address
Net Address
Host Address
Class D : - Dimulai dari alamat IP 224 s/d 239
- Digunakan untuk multicast paket
1 1 1 0
8 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Class E : - Dimulai dari alamat IP 240 s/d 255
- Dicadangkan untuk eksperimentasi
1 1 1 1
8 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Alamat IP Khusus
Alamat 127.x.x.x khusus digunakan untuk melakukan loopback. Sehingga paket data dikirim dan dikembalikan pada device yang sama. Contohnya alamat 127.0.0.1 dapat digunakan untuk memeriksa apakah konfigurasi TCP/IP dalam
komputer itu sendiri telah berjalan dengan baik.
Host address (hostid) 0 (nol) atau seluruhnya 1 tidak digunakan untuk alamat suatu host. Alamat 0 ini digunakan sebagai alamat dari network itu sendiri. Contoh : alamat IP 133.51.0.0 menunjukkan network 133.51 yang merupakan network klas B. Dan alamat IP 133.51.255.255 merupakan alamat broadcast (broadcast address). Dikenal pula istilah local broadcast yaitu 255.255.255.255, yang digunakan sebagai jenis broadcast, contohnya dalam suatu LAN yang tidak melalui router.
Alokasi IP bebas untuk intranet :
Ø Class A --> subnet 10.0.0.0
Ø Class B --> subnet 172.16.0.0 - 172.31.255.255
Ø Class C --> subnet 192.160.0.0 - 192.168.255.255
Internet Protocol (IP)
Sebagai dasar dari komunikasi data, pemahaman layer akan lebih jelas jika kita mengerti terlebih dahulu tentang dasar dari OSI 7 layer. Karena banyaknya penggunaan istilah 'protokol'dan agar tidak membingungkan ; lakukan identifikasi protokol dengan mengasosiasikannya langsung pada layer mana protokol tsb. digunakan. Contoh : protokol Ethernet, merupakan protokol layer Data Link.
TELNET, FTP, SMTP, TFTP, NFS, SNMP, Etc.
Layer Aplikasi
TCP, UDP
Layer Transport
IP, ARP, ICMP
Layer Network
Ethernet, X25, AX25, SLIP, PPP
Layer Data Link
Layer Physical
Gambar TCP/IP Stack
Fungsi dari Internet Protocol (IP) adalah memindah datagram antar interkoneksi jaringan melalui satu modul ke modul lainnya hingga mencapai tujuannya. Pemilihan jejak (path) jalur datagram untuk mencapai alamat tujuan dikenal dengan istilah routing.
Ada dua dasar dari fungsi Internet Protocol (IP) yaitu addressing (pengalamatan) dan Fragmentation (pemecahan datagram menjadi unit-unit kecil). IP menggunakan field dalam "internet header" untuk melakukan pemecahan
(fragment) dan merangkai kembali datagram tsb.
4 bits
4 bits
4 bits
4 bits
4 bits
4 bits
4 bits
4 bits
VER
IHL
TOS
Total Length
ID 16 bits
Flag 3 bits
Fragment Ofset 13 bits
TTL 8 bits
Protocol 8 bits
Header Checksum 16 bits
Source IP Address 32 bits
Destination IP Address 32 bits
Options
Padding
Gambar Bentuk Internet Header
Sekarang kita coba melihat lebih dalam tentang Internet Header Format ini, melalui pembahasan mengenai masing-masing fungsi kelompok bits yang ada.
Level 1
Ø VER(sion) - 4 bits
Menunjukkan versi dari format header yang ada. Saat ini yang digunakan adalah versi 4. IP generasi sekarang adalah IP versi 4 (4 octet). Generasi baru adalah IPv6 (baca : IP vi six) atau IPnG (IP Next Generation).
Ø IHL (Internet Header Length) - 4 bits
IHL adalah panjang dari internet header dalam 32 bit words (1 byte = 8 bits, 1 words = 32 bits). IHL adalah tanda awal dari mulainya data. Nilai minimum dari sebuah header adalah 5
Ø TOS (Type Of Service) - 8 bits
TOS merupakan indikator dari parameter tentang kualitas layanan yang
dikehendaki. Sebuah network dapat memberikan tingkat layanan dari kualitas layanan memberi prioritas yang lebih tinggi dibanding dengan traffic lainnya. TOS dispesifikasikan melalui :
- precedence
- delay
- throughput
- parameter-parameter reliabilitas
Sehingga bentuk datagram menjadi :
Precedence
D
T
R
O
O
Bits 0-2
111 = Network Control
011 = Flash
110 = Internetwork Control
010 = Immediate
101 = CRITIC/ECP
001 = Priority
100 = Flash Override
000 = Routine
Bit 3 0 = Normal delay 1 = Low delay
Bit 4 0 = Normal throughput 1 = High throughput
Bit 5 0 = Normal reliability 1 = High reliability
Bit 6-7 Cadangan
Ø Total Length - 16 bits
Adalah panjang dari datagram yang diukur dalam oktet (bytes). Termasuk internet header dan panjang data yang diijinkan dalam sebuah datagram. Panjang data maksimum adalah 65.535 oktet
Level 2
Ø Identification - 16 bits
Ditentukan oleh pengirim data untuk menambah fungsi dalam 'merakit' kembali fragment data yang 'terpecah'. Prosesnya dilakukan dengan mengasosiasikan kesamaan alamat asal, tujuan, protocol dan Identifier nya.
Ø Flags - 3 bits
Bit 0 berstatus reserved dan harus 0
BIT 1, DF 0 = May Fragment 1 = Don't Fragment
BIT 2, MF 1 = Last Fragment 1 = More Fragment
Catatan : lihat keterangan mengenai fragmentasi
Ø Fragment Offset (13 bits)
Merupakan indikator di mana datagram datagram ini menjadi anggota. Fragment offset ini ditentukan oleh 8 oktet (64 bits). Fragment pertama mempunyai offset 0
Level 3
Ø TTL (Time To Live) - 8 bits
Menentukan waktu maksimum dari suatu datagram dapat berada dalam sistem internet. Jika field ini berisi nilai 0, maka datagram harus 'dihancurkan'. TTL dimodifikasi dalam proses internet header. Satuan waktunya adalah dalam detik. Standar waktu maksimum yang dapat diberikan adalah 255 detik
Ø Protocol - 8 bits
Menentukan level selanjutnya protokol yang digunakan dalam bagian data dari datagram. Protokol yang umum dikenal adalah :
- 1 ICMP (Internet Control Message Protocol)
- 3 Gateway to Gateway Protocol
- 6 Transmission Control Protocol (TCP)
- 8 Exterior Gateway Protocol (EGP)
- 17 UDP (User Datagram Protocol)
Ø Header Checksum - 16 bits dari header saja
Level 4
Ø Source IP Address 32 bits
Level 5
Ø Destination IP Address 32 bits
Level 6
Ø Options (variabel)
Dapat tidak digunakan dalam datagram. Jenis options yang digunakan :
- Security
- Loose Source Routing
- Strict Source Routing
- Record route (untuk tracing)
- Stream ID dan Internet Time Stamp
Ø Padding (variabel)
Digunakan untuk menentukan batas dari internet header sebanyak 32 bit.
Mekanisme dan Hubungan Layer Physical, Data Link, Network dan Transport Pada Jaringan TCP/IP
Terms : encapsulated -> penambahan (istilah gampangnya : dibungkus) data keterangan pada setiap layer.
TELNET | FTP | SMTP | TFTP | NFS | SNMP
LAYER (4) APLIKASI
TCP | UDP
LAYER (3) TRANSPORT
IP
LAYER (2) NETWORK
ETHERNET
LAYER (1) PHYSICAL & DATA LINK
LAYER 3
H3 data
LAYER 2
H2 | data | T2
LAYER 1
H2 | data | T2
Data yang dikirim oleh layer yang lebih tinggi akan ditambah dengan keterangan oleh layer di bawahnya.
Layer 3 menambahkan H3 (Header 3) pada data yang diberikan oleh layer atasnya. Pada layer IP header ini berisi alamat IP asal (source) dan tujuan (destination).
Layer 2 menambah H2 dan T2 (Trailer 2). H2 berisi karakter sinkronisasi, alamat Ethernet (jika menggunakan Ethernet) asal, tujuan dan jenis paket. T2 digunakan untuk checksum yang berguna untuk menguji valid atau tidaknya data yang diterima. Algoritma yang digunakan adalah CRC (Cyclic Redundancy Check).
Layer 1 tidak melakukan perubahan data dari layer 2. Layer ini menerima apa adanya dan mengirim melalui jaringan dengan standar transmisi tertentu.
ARP (Address Resolution Protocol)
Bagian ini menerangkan bagaimana mekanisme berjalannya sebuah TCP/IP
network yang berbasis Ethernet.
Terms
Ø Setiap device dalam TCP/IP network mempunyai alamat IP - 32 bits
Ø Setiap Ethernet device mempunyai alamat sendiri - 48 bits
Ø Alamat IP melakukan korespondensi dengan alamat Ethernet
Dimana letak protokol ARP ? ARP merupakan bagian dari protokol IP pada network layer (lihat gambar bawah) :
TELNET, FTP, SMTP, TFTP, NFS, SNMP, Etc.
Layer Aplikasi
TCP, UDP
Layer Transport
IP Address (167.205.168.1) dan ARP
Layer Network
Ethernet Address
(08 00 39 00 2F C3)
Layer Data Link
Layer Physical
ARP digunakan mengubah alamat IP menjadi alamat Ethernet (sebenarnya tidak selalu harus Ethernet). Pengubahan ini hanya digunakan untuk packet IP yang keluar, karena hal ini terjadi pada IP header dan Ethernet header yang di 'create'. Saat node mengirim packet menggunakan IP, node tsb. perlu menentukan alamat (Ethernet) mana dalam network tersebut yang menjadi alamat tujuan.
Ingat : bahwa Ethernet berada pada layer di bawah IP layer, sehingga untuk di transmisikan pada layer physical, maka alamat Ethernet itulah yang akan dikenal pada jaringan Ethernet itu sendiri.
Untuk menemukan alamat fisik Ethernet nya (contoh = 08 00 39 00 2F C3), node tsb. mem-broadcast sebuah paket ARP yang berisi alamat IP tujuan ke semua nodes dalam network itu (lihat gambar bawah). ARP meminta : “jika alamat IP cocok dengan alamat tujuan yang dimiliki oleh alamat Ethernet, katakan alamat Ethernet mu”. Kemudian node yang membalas request tadi akan mengirim kembali alamat fisik Ethernet pada node requester (peminta). Karena mekanisme ini, maka setiap node akan menyimpan sebuah tabel ARP. Setelah alamat Ethernet diketahui, maka komunikasi dapat dilangsungkan.
Bagaimanakah jika station diskless (tanpa disk). Bagaimanakah station tersebut mendapat alamat IP nya ? Mekanisme ini adalah kebalikan dari proses ARP, yaitu dengan menggunakan protokol RARP (Reverse Address Resolution Protocol), yang mengubah Ethernet address menjadi IP address.
Untuk mempercepat transmisi paket data dan memperkecil jumlah permintaan broadcast alamat yang dapat mengakibatkan padatnya jalur pada Ethernet backbone (dapat dibayangkan jika setiap saat pengiriman data akan dilakukan
antar node diperlukan proses menanyakan alamat Ethernet nya). Untuk itulah
maka setiap node akan menyimpan data yang disebut ARP table.
Terdapat kolom alamat IP dan alamat Ethernet. Contohnya :
IP addr
Ethernet addr
223.1.2.1
08 00 39 00 2F C3
223.1.2.3
08 00 5A 21 A7 22
223.1.2.4
08 00 10 99 AC 54
Alamat Ethernet akan selalu tetap pada sebuah card interface Ethernet, karena alamat ini ditentukan oleh pabrik pembuat card nya berdasarkan alokasi dan kesepakatan yang dibuat oleh IEEE 802.3 terhadap manufakturnya. Bagaimana berjalannya ARP Request dan Response ? Lihat diagram ini :
ARP Request
Sender IP Address
(192.242.222.1)
Target IP Address 192.242.222.2
Sender Ethernet Address (08 00 39 00 2F C3)
Target Ethernet Address (00 00 00 00 00 00)
belum diketahui sender
ARP Response
Sender IP Address
(192.242.222.1)
Target IP Address 192.242.222.2
Sender Ethernet Address (08 00 39 00 2F C3)
Target Ethernet Address (08 00 28 00 38 A9)
Telah diketahui sender
Updated ARP Table
IP Address
Ethernet Address
223.1.2.1
08 00 39 00 2F C3
223.1.2.3
08 00 5A 21 A7 22
223.1.2.4
08 00 10 99 AC 54
223.1.2.2
08 00 28 00 38 A9
Proses di atas berjalan dalam waktu milidetik dan bersifat otomatis.
Thanks Regards Febri Nugroho..
Agar paket data yang dikirim mengetahui data harus dikirim dari dan ke mana, setiap device dalam network TCP/IP mempunyai apa yang disebut sebagai alamat IP (IP address), IP address digunakan sesuai dengan alokasi IP yang diberikan kepada suatu network. Cara pengalamatan IP ini menggunakan ketentuan kelas yang ditetapkan IANA (Internet Address Network Authority). 2 Address dalam IP yaitu Network (Net id) dan Host (Host id)
Class A : - Dimulai dari alamat IP 0 s/d 127
- Jumlah network 127
- Jumlah nodes 16.777.214
- Bit pertama 0 (nol)
- # bit netid 8 bit
0
7 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Network Address
Host Address
Host Address
Host Address
Class B : - Dimulai dari alamat IP 128 s/d 191
- Jumlah network 16.383
- Jumlah nodes 65.534
- Bit pertama 1 0 (satu-nol)
- # bit netid 16 bit
10
6 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Network Address
Net Address
Host Address
Host Address
Class C : - Dimulai dari alamat IP 192 s/d 223
- Jumlah network 2.097.151
- Jumlah nodes 254
- Bit pertama 1 1 (satu-satu)
- # bit netid : 24 bit
Contoh alamat : 192.244.179.10 (desimal) = dotted decimal
1 1
6 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Network Address
Net Address
Net Address
Host Address
Class D : - Dimulai dari alamat IP 224 s/d 239
- Digunakan untuk multicast paket
1 1 1 0
8 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Class E : - Dimulai dari alamat IP 240 s/d 255
- Dicadangkan untuk eksperimentasi
1 1 1 1
8 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Alamat IP Khusus
Alamat 127.x.x.x khusus digunakan untuk melakukan loopback. Sehingga paket data dikirim dan dikembalikan pada device yang sama. Contohnya alamat 127.0.0.1 dapat digunakan untuk memeriksa apakah konfigurasi TCP/IP dalam
komputer itu sendiri telah berjalan dengan baik.
Host address (hostid) 0 (nol) atau seluruhnya 1 tidak digunakan untuk alamat suatu host. Alamat 0 ini digunakan sebagai alamat dari network itu sendiri. Contoh : alamat IP 133.51.0.0 menunjukkan network 133.51 yang merupakan network klas B. Dan alamat IP 133.51.255.255 merupakan alamat broadcast (broadcast address). Dikenal pula istilah local broadcast yaitu 255.255.255.255, yang digunakan sebagai jenis broadcast, contohnya dalam suatu LAN yang tidak melalui router.
Alokasi IP bebas untuk intranet :
Ø Class A --> subnet 10.0.0.0
Ø Class B --> subnet 172.16.0.0 - 172.31.255.255
Ø Class C --> subnet 192.160.0.0 - 192.168.255.255
Internet Protocol (IP)
Sebagai dasar dari komunikasi data, pemahaman layer akan lebih jelas jika kita mengerti terlebih dahulu tentang dasar dari OSI 7 layer. Karena banyaknya penggunaan istilah 'protokol'dan agar tidak membingungkan ; lakukan identifikasi protokol dengan mengasosiasikannya langsung pada layer mana protokol tsb. digunakan. Contoh : protokol Ethernet, merupakan protokol layer Data Link.
TELNET, FTP, SMTP, TFTP, NFS, SNMP, Etc.
Layer Aplikasi
TCP, UDP
Layer Transport
IP, ARP, ICMP
Layer Network
Ethernet, X25, AX25, SLIP, PPP
Layer Data Link
Layer Physical
Gambar TCP/IP Stack
Fungsi dari Internet Protocol (IP) adalah memindah datagram antar interkoneksi jaringan melalui satu modul ke modul lainnya hingga mencapai tujuannya. Pemilihan jejak (path) jalur datagram untuk mencapai alamat tujuan dikenal dengan istilah routing.
Ada dua dasar dari fungsi Internet Protocol (IP) yaitu addressing (pengalamatan) dan Fragmentation (pemecahan datagram menjadi unit-unit kecil). IP menggunakan field dalam "internet header" untuk melakukan pemecahan
(fragment) dan merangkai kembali datagram tsb.
4 bits
4 bits
4 bits
4 bits
4 bits
4 bits
4 bits
4 bits
VER
IHL
TOS
Total Length
ID 16 bits
Flag 3 bits
Fragment Ofset 13 bits
TTL 8 bits
Protocol 8 bits
Header Checksum 16 bits
Source IP Address 32 bits
Destination IP Address 32 bits
Options
Padding
Gambar Bentuk Internet Header
Sekarang kita coba melihat lebih dalam tentang Internet Header Format ini, melalui pembahasan mengenai masing-masing fungsi kelompok bits yang ada.
Level 1
Ø VER(sion) - 4 bits
Menunjukkan versi dari format header yang ada. Saat ini yang digunakan adalah versi 4. IP generasi sekarang adalah IP versi 4 (4 octet). Generasi baru adalah IPv6 (baca : IP vi six) atau IPnG (IP Next Generation).
Ø IHL (Internet Header Length) - 4 bits
IHL adalah panjang dari internet header dalam 32 bit words (1 byte = 8 bits, 1 words = 32 bits). IHL adalah tanda awal dari mulainya data. Nilai minimum dari sebuah header adalah 5
Ø TOS (Type Of Service) - 8 bits
TOS merupakan indikator dari parameter tentang kualitas layanan yang
dikehendaki. Sebuah network dapat memberikan tingkat layanan dari kualitas layanan memberi prioritas yang lebih tinggi dibanding dengan traffic lainnya. TOS dispesifikasikan melalui :
- precedence
- delay
- throughput
- parameter-parameter reliabilitas
Sehingga bentuk datagram menjadi :
Precedence
D
T
R
O
O
Bits 0-2
111 = Network Control
011 = Flash
110 = Internetwork Control
010 = Immediate
101 = CRITIC/ECP
001 = Priority
100 = Flash Override
000 = Routine
Bit 3 0 = Normal delay 1 = Low delay
Bit 4 0 = Normal throughput 1 = High throughput
Bit 5 0 = Normal reliability 1 = High reliability
Bit 6-7 Cadangan
Ø Total Length - 16 bits
Adalah panjang dari datagram yang diukur dalam oktet (bytes). Termasuk internet header dan panjang data yang diijinkan dalam sebuah datagram. Panjang data maksimum adalah 65.535 oktet
Level 2
Ø Identification - 16 bits
Ditentukan oleh pengirim data untuk menambah fungsi dalam 'merakit' kembali fragment data yang 'terpecah'. Prosesnya dilakukan dengan mengasosiasikan kesamaan alamat asal, tujuan, protocol dan Identifier nya.
Ø Flags - 3 bits
Bit 0 berstatus reserved dan harus 0
BIT 1, DF 0 = May Fragment 1 = Don't Fragment
BIT 2, MF 1 = Last Fragment 1 = More Fragment
Catatan : lihat keterangan mengenai fragmentasi
Ø Fragment Offset (13 bits)
Merupakan indikator di mana datagram datagram ini menjadi anggota. Fragment offset ini ditentukan oleh 8 oktet (64 bits). Fragment pertama mempunyai offset 0
Level 3
Ø TTL (Time To Live) - 8 bits
Menentukan waktu maksimum dari suatu datagram dapat berada dalam sistem internet. Jika field ini berisi nilai 0, maka datagram harus 'dihancurkan'. TTL dimodifikasi dalam proses internet header. Satuan waktunya adalah dalam detik. Standar waktu maksimum yang dapat diberikan adalah 255 detik
Ø Protocol - 8 bits
Menentukan level selanjutnya protokol yang digunakan dalam bagian data dari datagram. Protokol yang umum dikenal adalah :
- 1 ICMP (Internet Control Message Protocol)
- 3 Gateway to Gateway Protocol
- 6 Transmission Control Protocol (TCP)
- 8 Exterior Gateway Protocol (EGP)
- 17 UDP (User Datagram Protocol)
Ø Header Checksum - 16 bits dari header saja
Level 4
Ø Source IP Address 32 bits
Level 5
Ø Destination IP Address 32 bits
Level 6
Ø Options (variabel)
Dapat tidak digunakan dalam datagram. Jenis options yang digunakan :
- Security
- Loose Source Routing
- Strict Source Routing
- Record route (untuk tracing)
- Stream ID dan Internet Time Stamp
Ø Padding (variabel)
Digunakan untuk menentukan batas dari internet header sebanyak 32 bit.
Mekanisme dan Hubungan Layer Physical, Data Link, Network dan Transport Pada Jaringan TCP/IP
Terms : encapsulated -> penambahan (istilah gampangnya : dibungkus) data keterangan pada setiap layer.
TELNET | FTP | SMTP | TFTP | NFS | SNMP
LAYER (4) APLIKASI
TCP | UDP
LAYER (3) TRANSPORT
IP
LAYER (2) NETWORK
ETHERNET
LAYER (1) PHYSICAL & DATA LINK
LAYER 3
H3 data
LAYER 2
H2 | data | T2
LAYER 1
H2 | data | T2
Data yang dikirim oleh layer yang lebih tinggi akan ditambah dengan keterangan oleh layer di bawahnya.
Layer 3 menambahkan H3 (Header 3) pada data yang diberikan oleh layer atasnya. Pada layer IP header ini berisi alamat IP asal (source) dan tujuan (destination).
Layer 2 menambah H2 dan T2 (Trailer 2). H2 berisi karakter sinkronisasi, alamat Ethernet (jika menggunakan Ethernet) asal, tujuan dan jenis paket. T2 digunakan untuk checksum yang berguna untuk menguji valid atau tidaknya data yang diterima. Algoritma yang digunakan adalah CRC (Cyclic Redundancy Check).
Layer 1 tidak melakukan perubahan data dari layer 2. Layer ini menerima apa adanya dan mengirim melalui jaringan dengan standar transmisi tertentu.
ARP (Address Resolution Protocol)
Bagian ini menerangkan bagaimana mekanisme berjalannya sebuah TCP/IP
network yang berbasis Ethernet.
Terms
Ø Setiap device dalam TCP/IP network mempunyai alamat IP - 32 bits
Ø Setiap Ethernet device mempunyai alamat sendiri - 48 bits
Ø Alamat IP melakukan korespondensi dengan alamat Ethernet
Dimana letak protokol ARP ? ARP merupakan bagian dari protokol IP pada network layer (lihat gambar bawah) :
TELNET, FTP, SMTP, TFTP, NFS, SNMP, Etc.
Layer Aplikasi
TCP, UDP
Layer Transport
IP Address (167.205.168.1) dan ARP
Layer Network
Ethernet Address
(08 00 39 00 2F C3)
Layer Data Link
Layer Physical
ARP digunakan mengubah alamat IP menjadi alamat Ethernet (sebenarnya tidak selalu harus Ethernet). Pengubahan ini hanya digunakan untuk packet IP yang keluar, karena hal ini terjadi pada IP header dan Ethernet header yang di 'create'. Saat node mengirim packet menggunakan IP, node tsb. perlu menentukan alamat (Ethernet) mana dalam network tersebut yang menjadi alamat tujuan.
Ingat : bahwa Ethernet berada pada layer di bawah IP layer, sehingga untuk di transmisikan pada layer physical, maka alamat Ethernet itulah yang akan dikenal pada jaringan Ethernet itu sendiri.
Untuk menemukan alamat fisik Ethernet nya (contoh = 08 00 39 00 2F C3), node tsb. mem-broadcast sebuah paket ARP yang berisi alamat IP tujuan ke semua nodes dalam network itu (lihat gambar bawah). ARP meminta : “jika alamat IP cocok dengan alamat tujuan yang dimiliki oleh alamat Ethernet, katakan alamat Ethernet mu”. Kemudian node yang membalas request tadi akan mengirim kembali alamat fisik Ethernet pada node requester (peminta). Karena mekanisme ini, maka setiap node akan menyimpan sebuah tabel ARP. Setelah alamat Ethernet diketahui, maka komunikasi dapat dilangsungkan.
Bagaimanakah jika station diskless (tanpa disk). Bagaimanakah station tersebut mendapat alamat IP nya ? Mekanisme ini adalah kebalikan dari proses ARP, yaitu dengan menggunakan protokol RARP (Reverse Address Resolution Protocol), yang mengubah Ethernet address menjadi IP address.
Untuk mempercepat transmisi paket data dan memperkecil jumlah permintaan broadcast alamat yang dapat mengakibatkan padatnya jalur pada Ethernet backbone (dapat dibayangkan jika setiap saat pengiriman data akan dilakukan
antar node diperlukan proses menanyakan alamat Ethernet nya). Untuk itulah
maka setiap node akan menyimpan data yang disebut ARP table.
Terdapat kolom alamat IP dan alamat Ethernet. Contohnya :
IP addr
Ethernet addr
223.1.2.1
08 00 39 00 2F C3
223.1.2.3
08 00 5A 21 A7 22
223.1.2.4
08 00 10 99 AC 54
Alamat Ethernet akan selalu tetap pada sebuah card interface Ethernet, karena alamat ini ditentukan oleh pabrik pembuat card nya berdasarkan alokasi dan kesepakatan yang dibuat oleh IEEE 802.3 terhadap manufakturnya. Bagaimana berjalannya ARP Request dan Response ? Lihat diagram ini :
ARP Request
Sender IP Address
(192.242.222.1)
Target IP Address 192.242.222.2
Sender Ethernet Address (08 00 39 00 2F C3)
Target Ethernet Address (00 00 00 00 00 00)
belum diketahui sender
ARP Response
Sender IP Address
(192.242.222.1)
Target IP Address 192.242.222.2
Sender Ethernet Address (08 00 39 00 2F C3)
Target Ethernet Address (08 00 28 00 38 A9)
Telah diketahui sender
Updated ARP Table
IP Address
Ethernet Address
223.1.2.1
08 00 39 00 2F C3
223.1.2.3
08 00 5A 21 A7 22
223.1.2.4
08 00 10 99 AC 54
223.1.2.2
08 00 28 00 38 A9
Proses di atas berjalan dalam waktu milidetik dan bersifat otomatis.
Thanks Regards Febri Nugroho..